Proyek Rekayasa Perangkat Lunak



A. Project Manager:
Apa itu Manajemen Proyek?


Sekumpulan prinsip, praktik, dan teknik yang digunakan untuk

1. Memimpin tim proyek dan


2. Mengatur jadwal proyek, biaya, dan risiko

untuk memberikan kepuasan bagi konsumen.
(Chapman, 1997)



Dalam sebuah proyek, hanya mengandalkan kedekatan dengan sponsor dan modal tidaklah cukup. Dibutuhkan kemampuan dan keahlian yang terintegrasi. Dalam istilah project management dikenal dengan body knowledge, meliputi:


Ruang Lingkup – Mencakup semua pekerjaan yang perlu diselesaikan untuk menyukseskan proyek. Sejumlah perangkat dan teknik seperti definisi kebutuhan proyek, identifikasi stakeholder utama, identifikasi pendorong proyek, pengembangan konsep operasional, dan identifikasi external interfaces.(Mathur)



Waktu – adalah durasi proyek dan waktu perkiraan penyelesaian pekerjaan. Perangkat untuk membantu pengaturan waktu diantaranya adalah Gantt charts schedulers.



Biaya
– adalah dana yang dialokasikan dan yang akan dikeluarkan untuk kegiatan, pekerjaan, dan layanan proyek. Manajer proyek harus mengatur dana dengan baik.


Integrasi – adalah koordinasi rencana proyek untuk menyusun dokumen yang konsisten dan koheren. Juga mencakup identifikasi trade-off diantara tujuan dan alternatif yang ada untuk memenuhi atau melebihi kebutuhan dan harapan stakeholder.
(PMI diambil dari Wikipedia)


Kualitas – adalah standar, bentuk, fokus pengguna dan kehandalan dari kinerja proyek yang direncanakan.


Sumber Daya Manusia – adalah orang (individu, tim, profesional yang dikontrak) yang akan terlibat dalam proyek.


Komunikasi – adalah pesan yang perlu disampaikan untuk mengatur perubahan dan harapan.


Risiko – istilah kolektif untuk ketidakpastian yang berupa ancaman, keterbatasan, dan halangan untuk mencapai tujuan dan sasaran proyek. Risiko dapat bersifat internal atau eksternal. Manajer perlu memastikan risiko diminimalisir, diredakan atau diangkat demi kemaslahatan proses proyek.



Pengadaan
– adalah proses mendapatkan barang dan jasa, infrastruktur dan perlengkapan yang dibutuhkan oleh proyek untuk mencapai tujuan, sasaran, dan deliverable.




Praktik Terbaik Manajemen Proyek (MP)


  • Menentukan apa yang harus diselesaikan terkait dengan waktu, biaya teknis waktu biaya, teknis, dan parameter kualitas kinerja;
  • Membuat rencana, mengimplementasikan rencana dan memastikan kemajuannya tetap sesuai dengan tujuan;
  • Menggunakan teknik-teknik dan perangkat manajemen proyek yang tepat untuk merencanakan, mengawasi, dan menjaga kemajuan;
  • Merekrut tenaga ahli di manajemen proyek yang bertanggung jawab untuk penyelesaian yang sukses.
  • Memastikan kesesuaian antara tujuan dan prioritas pembangunan nasional dengan tujuan proyek dan stakeholder.

sumber :

http://www.unapcict.org/academy/academy-modules/bahasa-indonesia/module7/Module7Bahasa.pdf


B. System Analyst,

Sistem analis merupakan Penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan, hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan.


Tahap analisis dilakukan setelah tahap perencanaan sistem dan sebelum tahap desain sistem. Tahap ini merupakan tahap yang kritis dan sangat penting, karena kesalahan dalam tahap ini menyebabkan kesalahan pada tahap selanjutnya.


Misalnya anda dihadapkan pada suatu sistem untuk menentukan seberapa jauh sistem tersebut telah mencapai sasarannya. Jika sistem mempunyai beberapa kelemahan, anda harus dapat menemukannya. Tugas ini yang disebut sebagai analisis sistem.


Tugas utama dari menganalisis sistem meliputi :

a. Menentukan lingkup sistem
b. Mengumpulkan fakta
c. Menganalisis fakta
d. Mengkomunikasikan temuan-temuan tersebut melalui laporan analisis sistem

Fakta merupakan bagian dari informasi yang menunjukkan realita, situasi dan relasi yang menjamin analisis dan pemodelan.

LANGKAH-LANGKAH DI DALAM ANALISIS SISTEM
Langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh analis sistem adalah :
Identify, mengidentifikasi masalah
Understand, memahami kerja sistem yang ada
Analyze, menganalisis sistem
Report, membuat laporan hasil analisis

Untuk masing-masing langkah ini, beberapa tugas perlu dilakukan oleh analis sistem. Supaya memudahkan untuk melakukan koordinasi dan pengawasan, koordinator tim analis dapat membuat suatu kertas kerja yang memuat tugas-tugas yang harus dikerjakan untuk masing-masing langkah analisis sistem ini.

Tugas yang harus dilakukan analis sistem adalah :
Mengidentifikasi penyebab masalah
Mengidentifikasi titik keputusan
Mengidentifikasi personil-personil kunci

Analis sistem perlu mempelajari apa dan bagaimana operasi dari sistem yang ada sebelum mencoba untuk menganalisis permasalahan, kelemahan dan kebutuhan pemakai sistem untuk dapat memberikan rekomendasi pemecahannya. Sejumlah data perlu dikumpulkan, dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang ada, yaitu wawancara, oberservasi, daftar pertanyaan dan pengambilan sampel.


Tugas yang perlu dilakukan di langkah ini adalah :
Menentukan jenis penelitian
Merencanakan jadual penelitian
Mengatur jadual wawancara
Mengatur jadual observasi
Mengatur jadual pengambilan sampel
Membuat penugasan penelitian
Membuat agenda wawancara
Mengumpulkan hasil penelitian


SISTEM ANALIS MENDEFINISIKAN LINGKUP SISTEM BARU DAN PENGUMPULAN INFORMASI
Untuk melaksanakan pekerjaan ini, analis sistem perlu menentukan lingkup sistem dari sistem yang baru dan mendapatkan informasi yang banyak.

Ada tiga sumber dari fakta studi, yaitu :
1. Sistem yang berjalan
2. Sumber internal lainnya
3. Sumber eksternal

Fungsi Sistem Analis
Fungsi Analisis Sistem adalah
Mengidentifikasikan masalah-masalah dari user
Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk
memenuhi kebutuhan user
Memeilih alternatif-alternatif metode pemecahan masalah
Merencanakan dan menerapkan rancangan sistemnya sesuai
dengan permintaan user

sumber:
http://203.130.231.110/handouts/S1_Sistem%20Informasi/analisis%20sistem/Analisis%20Sistem.doc


C. System Design,

Tujuan dari desain sistem secara umum adalah untuk memberikan gambaran secara umum kepada user tentang sistem yang baru.



Dalam SDLC, fase ini adalah yang ketiga. Fase ini melibatkan sebuah proses yang dilaksanakan untuk membuat desain sistem konseptual yang lain (alternatif) yang memenuhi permintaan user.



Hasil2 dari fase desain secara umum banyak yang dapat diterima yang dituangkan dalam Laporan Desain Sistem secara Umum. Alternatif ini siap untuk
dievaluasi dan diseleksi untuk dicari desain sistem umum yang optimal.



Analisis sistem dan desain sistem umum bergantung satu sama lain. Studi menunjukkan bahwa apa yang dikumpulkan, dianalisis dan dimodelkan selama
fase analisis menyediakan dasar bagi desain sistem umum untuk dibuat. Fase analisis sistem merupakan investigasi dan berorientasi ke temuan.


Pada fase ini, professional sistem harus sering membuat fitur yang baru atau berbeda dari model dasar yang dibuat selama analisis sistem. Kuncinya adalah dapatkan atau tuliskan semua ke dalam kertas tanpa mencoba untuk memperbaiki desain sistem lebih awal.


Aturannya adalah : berinteraksidengan user, periksa dengan anggota tim, periksa dengan teknisi (pemrogram); desain ulang, periksa, periksa, dan periksa kembali tetapi jangan coba-coba untuk membangun detail yang lebih rendah atau spec kecil selama fase ini. Semua ini akan dilakukan jika salah satu dari desain sistem umum sudah dipilih untuk implementasi.



TIGA KATEGORI DESAIN SISTEM

1. Sistem Global-based

Untuk mendesain sistem yang berbasis global (global-based) membutuhkan pemeriksaan secara seksama dan lengkap atau penggantian dari seluruh komponen desain umum. Beberapa tipe perubahan yang umum adalah :

§ Output yang lama : dari laporan berbentuk tabel setiap bulannya menjadi layar grafik berwarna 2 atau 3 dimensi

§ Proses baru dibuat

§ Input diambil dari peralatan scan daripada dengan pensil dan kertas

§ Database hirarki lama diubah ke database relasional baru dengan standar bahasa query

§ Kontrol yang bervariasi diinstal, termasuk UPS, DRP, peralatan enkripsi dan peralatan kontrol akses biometri

§ Platform teknologi baru yang menggabungkan seluruh topologi jaringan organisasi (komputer dan peralatannya) yang mendukung


Membutuhkan beberapa tim proyek yang langsung ditunjuk dari CIO.

Lembar kerjanya berisi semua komponen desain umum berikut deskripsi masing-masing secara umum. Beberapa alternatif diberikan ke user untuk direview dan diketahui.

Setelah direview, alternatif beberapa aspek dapat digabungkan untuk dibuat gabungannya. Beberapa di antaranya dapat diterima atau dapat ditolak.

Sekali sudah direview oleh user dan para professional sistem, desain ini siap untuk masuk ke tahap selanjutnya yaitu fase evaluasi dan seleksi (minggu 7)


2. Sistem group-based

Sistem ini melayani cabang2 atau group user khusus dalam organisasi. Kelompok ini memiliki kebutuhan khusus untuk menyelesaikan pekerjaan dan membuat keputusan yang tepat. Perancang sistem yang bekerja pada group ini perlu memiliki pengetahuan tentang bekerja pada sistem group-based. Perancang tidak
perlu memusatkan perhatian ke perancangan desain sistem tertentu seperti database dan platform teknologi tetapi pada output, input, proses, kontrol dan untuk platform teknologi, khusus untuk group local (LAN).



3. Sistem local-based

Sistem ini khusus didesain untuk beberapa orang, sering satu atau dua, untuk aplikasi khusus tambahan. User memiliki PC dan ia direncanakan untuk memiliki sistemnya. Professional sistem umumnya dipakai untuk bekerja sama dengan user menganalisis mendesain, mengevaluasi sistem yang berbeda, memilih satu
dan mengimplementasikan dengan menggunakan jaringan dan pendukungnya.



EMPAT KUNCI ELEMEN DARI RAPID APPLICATION DESIGN (RAD) UNTUK MENDESAIN SISTEM RAD
dipopulerkan oleh James Martin.

Sinergismenya adalah bahwa RAD menggabungkan elemen-elemen yang bekerja sama sehingga dampak keseluruhannya lebih besar dibandingkan dengan jumlah dampak per individu/ masing-masing.



1. Joint application development (JAD)

Efektif untuk digunakan di sistem global-based.
JAD dapat juga dipakai di sistem group-based mau pun local-based.
Kunci utamanya adalah joint; user dan professional sistem bekerja sama untuk menganalisis dan mendesain sistem.

Model perancangan mental desainer
Model ini diformulasikan dari pengalaman, pengetahuan, studi lapangan dan input dari interaksi yang dilakukan dengan user.

Model desain mental user
Idealnya model ini dan model desain sistem konseptual adalah sama. Interaksi joint dan proses desain diulang hingga model desain sistem konseptual sama dengan model desain mental user.


2. Specialist with advanced tools (SWAT) teams

Terdiri dari 3 atau 4 profesional sistem yang memiliki kemampuan dan motivasi. Tim proyek yang kecil lebih produktif dibandingkan dengan tim proyek untuk sistem yang lebih besar.


3. Computer-aided System and Software Engineering (CASE) tools

Digunakan oleh tim SWAT untuk menambah produktifitas dan kualitas kerja dari membangun sistem.

§ Menambah disiplin

§ Mengurangi kesalahan dan kekosongan desain

§ Mengurangi kerja sistem yang berulang.


4. Prototyping

Bekerja dengan JAD dimana user ditunjukkan dengan apa yang akan mereka dapatkan dan meresponnya. CASE memfasilitasi prototyping untuk membuat
desain layar, model2 yang bervariasi dan dialog yang cepat serta untuk memodifikasinya saat berinteraksi dengan user.

Dengan RAD, penyusunan prototyping tidak dibuang, tetapi menjadi bagian dari
desain sistem akhir. Pendekatannya mencapai aturan 80:20, 80% permintaan
user dapat dipenuhi dengan 20% desain sistem. Tim SWAT bekerja di akhir dari sistem.

Pengalaman user membantu tim SWAT dalam mendefinisikan
perubahan-perubahan yang tidak terbayangkan.


sumber:

http://dewiar.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/410/M6-Perancangan+Umum.pdf


E. Programmer

Pemrograman adalah proses menulis, menguji dan memperbaiki (debug), dan memelihara kode yang membangun sebuah program komputer. Kode ini ditulis dalam berbagai bahasa pemrograman. Tujuan dari pemrograman adalah untuk memuat suatu program yang dapat melakukan suatu perhitungan atau 'pekerjaan' sesuai dengan keinginan si pemrogram. Untuk dapat melakukan pemrograman, diperlukan keterampilan dalam algoritma, logika, bahasa pemrograman, dan di banyak kasus, pengetahuan-pengetahuan lain seperti matematika.

Pemrograman adalah sebuah seni dalam menggunakan satu atau lebih algoritma yang saling berhubungan dengan menggunakan sebuah bahasa pemrograman tertentu sehingga menjadi sebuah program komputer. Bahasa pemrograman yang berbeda mendukung gaya pemrograman yang berbeda pula. Gaya pemrograman ini biasa disebut paradigma pemrograman.

Apakah memprogram perangkat lunak lebih merupakan seni, ilmu, atau teknik telah lama diperdebatkan. Pemrogram yang baik biasanya mengkombinasikan tiga hal tersebut, agar dapat menciptakan program yang efisien, baik dari sisi waktu berjalan (running time), atau memori.


Sumber:
http://id.wikipedia.org/wiki/Pemrograman


System Testing,

System Testing adalah satu kumpulan tes-tes dirancang untuk menguji yang sebuah program atau sistem program-program siap sedia untuk produksi. Dalam dua artikel sebelumnya di pengujian sistem, kita memandang kinerja dan uji latihan beban dan keamanan dan syarat-syarat menguji. Tetapi banyak aspek lain pengujian sistem mungkin sesuai untuk anda proyek-proyek. Bukan semua aspek-aspek ini secara langsung terkait dengan sistem IT, termasuk dua dari tes-tes kami akan melihat di sini: dokumentasi dan melatih uji. Ujian ke tiga kami akan membahas, kebergunaan menguji, menentukan betapa mudah dan intuitif sistem ialah untuk orang berinteraksi.


Tujuan dari pengujian ini adalah diharapkan dengan minimal tenaga dan waktu untuk menemukan berbagai potensi kesalahan dan cacat.Harus didasarkan pada kebutuhan berbagai tahap pengembangan, desain dan dokumen lain atau program yang dirancang untuk menguji struktur internal, dan menggunakan contoh-contoh ini untuk menjalankan program untuk mendeteksi kesalahan.Pengujian sistem informasi harus mencakup pengujian perangkat lunak, pengujian perangkat keras dan pengujian jaringan.pengujian Hardware, jaringan pengujian berdasarkan indikator kinerja spesifik yang akan, digunakan di sini, pengujian lebih jauh adalah pengujian perangkat lunak.
Sistem pengujian untuk memastikan kualitas dan keandalan sistem langkah kunci dalam proses pengembangan sistem adalah analisis sistematis pada desain sistem dan pelaksanaan review akhir.Berdasarkan uji konsep dan tujuan sistem informasi selama tes harus mengikuti prinsip-prinsip dasar.

Sesegera mungkin dan terus diuji.Pengujian tidak dalam pengembangan aplikasi dilakukan setelah selesai.Karena kompleksitas asli masalah, keragaman tahap perkembangan serta koordinasi antara peserta dan faktor lainnya, membuat rambut di semua tahapan pembangunan mungkin mengalami kesalahan.Oleh karena itu, tes yang harus dijalankan melalui berbagai tahap perkembangan secepat mungkin untuk memperbaiki kesalahan, menghilangkan bahaya yang tersembunyi.

Pengujian harusnya dihindari oleh orang-orang asli yang bekerja atau komitmen kelompok, di satu sisi, pengembang sering enggan untuk memanggil pekerjaan mereka diakui, dan percaya bahwa perangkat lunak mereka sendiri dikembangkan tidak ada kesalahan; sisi lain, pengembang kesalahan adalah pada sayamenguji, mudah untuk program sesuai dengan ide mereka sendiri untuk mengembangkan ide-ide pengujian, memiliki keterbatasan.Pengujian harus dilakukan oleh personel khusus untuk melaksanakan, akan lebih obyektif dan lebih efektif

  • • Desain uji program, tidak hanya untuk menentukan input data, tetapi juga berfungsi sesuai dengan sistem untuk menentukan output yang diharapkan.Hasil aktual dibandingkan dengan hasil yang diharapkan dapat ditemukan dalam benda uji sudah benar.
  • • Desain uji kasus, tidak hanya untuk merancang kondisi masukan efektif dan masuk akal, tetapi juga termasuk kegagalan yang tidak masuk akal dari kondisi input.Test, orang sering digunakan sesuai dengan, kondisi normal yang wajar untuk pengujian, sementara mengabaikan uji keadaan normal, tidak masuk akal dan tak terduga, dan ini mungkin tersembunyi.
  • • Dalam program tes, tidak hanya melakukan prosedur pengujian yang dilakukan, tetapi juga untuk menguji apakah prosedur yang dilakukan tidak harus dilakukan.Efek samping dari kerja tambahan akan mempengaruhi efisiensi prosedur, kadang-kadang menimbulkan potensi bahaya atau kesalahan.

Melakukan sesuai dengan rencana uji ketat, untuk menghindari uji sewenang-wenang.Rencana pengujian harus mencakup konten pengujian, penjadwalan, staf, lingkungan pengujian, alat-alat tes dan informasi tes.Ketat sesuai dengan rencana pengujian dapat; kemajuan sertifikasi, sehingga semua pihak dapat dikoordinasikan.
Jauhkan rencana uji, uji kasus, sebagai bagian dari dokumentasi perangkat lunak, untuk pemeliharaan kenyamanan

Uji kasus secara hati-hati dirancang, dapat kembali pengujian atau pengujian tambahan dengan mudah.Ketika Zi benar sebelum uji kasus, atau memodifikasi dasar, dan kemudian menguji.


Pengujian adalah proses pengembangan tahap mandiri dan sangat penting dalam proses pengujian pada dasarnya sejajar dengan proses pembangunan.
Sebuah proses pengujian standar biasanya meliputi kegiatan uji berikut dasar.

  • (1) menyiapkan rencana uji.Dalam rencana uji, kita sepenuhnya harus mempertimbangkan waktu keseluruhan proyek pembangunan dan pengembangan ke anak serta beberapa faktor manusia dan kondisi obyektif, membuat rencana uji layak.Utama isi isi rencana uji, penjadwalan lingkungan pengujian, uji dan persyaratan yang dibutuhkan untuk menguji pengaturan pelatihan.
  • (2) Penyusunan kerangka uji.Uji garis didasarkan pada ujian.Ini jelas menetapkan secara rinci sistem dalam tes untuk fitur atau fitur dari masing-masing harus menyelesaikan item tes dasar dan kriteria uji penyelesaian.
  • (3) Menurut garis besar rancangan dan pengujian untuk menghasilkan uji kasus.Bila dalam desain uji kasus, kasus uji dapat disajikan di depan teknik pemanfaatan dan desain, sehingga dalam dokumentasi pengujian desain dan isinya diukur item, data input, proses pengujian, output yang diharapkan dan sebagainya.
  • (4) Untuk melaksanakan ujian.Tahap implementasi dari tes ini adalah terdiri dari serangkaian siklus uji.Dalam setiap siklus uji, penguji dan pengembang akan didasarkan pada program persiapan pra-tes dan menyiapkan ujian yang baik, perangkat lunak uji, atau peralatan untuk tes lengkap.
  • (5) Membuat laporan uji.Test selesai, untuk membentuk laporan pengujian yang sesuai, utama garis-garis besar tes yang ditetapkan kesimpulan tes yang cacat dan kesalahan, juga memberikan beberapa saran, seperti metode modifikasi dapat digunakan, perubahan beban kerja yang diproyeksikandan memodifikasi petugas yang bertanggung jawab.

  • sumber:

    http://harkam.wordpress.com/2011/01/29/arti-dan-tujuan-pengujian-sistem/

    F. System Documentation.

    “… documentation, … a means of identifying sources and making references to those sources in the text of a piece of researched writing” ( Ellis & Hopkins, 1985, hlm.132).
    (satu cara mengidentifikasi sumber-sumber dan referensi-referensi pengambilan untuk itu sumber-sumber dalam teks tersebut sepotong meneliti tulisan )


    KEPENTINGAN DOKUMENTASI

    Kepada Pembaca
    •membantu para pembaca mengetahui sumber yg digunakan oleh penulis
    •Membantu pembaca membuat rujukan tambahan
    •Membantu pembaca mendapatkan bahan tersebut dengan mudah

    Kepada Penulis
    •menjamin kredibiliti pengarang
    •Menguatkan hujah
    •Pengarang tidak dituduh memplagiat hasil kerja orang lain
    •Memastikan keaslian hasil penulisan ilmiah


    TANGGUNGJAWAB PENULIS


    •Seseorang penulis yg ingin menerbitkan manuskrip dgn sesebuah organisasi perlu akur dengan sistem dokumentasi yg diamalkan oleh organisasi tersebut.


    •Sesebuah hasil penulisan haruslah seragam dari segi dokumentasi. Oleh itu, seseorang penulis harus menggunakan satu sistem secara tekal.


    •Penulis harus sedar bahawa setiap sistem ada kekuatan & kelemahannya



    Ada banyak cara dan metode dalam membuat dokumentasi sistem informasi yang dapat dipilih sesuai dengan tujuan. Secara garis besar ada ada 3 tujuan pembuatan dokumentasi sistem.



    1. Untuk menjelaskan cara kerja sistem. Dukumentasi sebuah sistem sangat berguna dalam menjelaskan cara kerja sebuah sistem, dengan menggunakan dukumentasi kita dapat menjelaskan cara kerja sistem yang rumit dan panjang dalam waktu yang sangat singkat.



    2. Alat dalam merancang sistem informasi. Rancangan sistem informasi sebelum dikembangkan tidak dapat diingat semua oleh disainer. Kalaupun semuanya dapat diingat rancangan itupun perlu dikomunikasiskan kepada orang lain sebelum dikembangkan.



    3. Alat bagi auditor dalam mempelajari, mengevaluasi dan sekaligus mendokumentasikan pemahamannya terhadap sistem pengendalian internal kontrol kliennya.



    sumber:
    http://www.scribd.com/doc/26346788/Bab-8-Sistem-Dokumentasi