Mungkin
agak sedikit aneh menanggapi dalam penerapan SI/TI pada sebuah
lokalisasi yang terbesar di ujung timur pulau jawa (Dolly). Memang
juga tidak bisa dipungkiri di lokalisasi tersebut berpotensi besar
pada pendapatan kota maupun devisa negara.
Setidaknya
penerapan SI/TI digunakan sebagai pendukung proses bisnis yang
terjadi. Dilihat dari kasus lokalisasi hal yang pasti dilakukan yaitu
mendapatkan sebuah pelanggan
sebanyak-banyaknya baik pelanggan tempat ataupun tidak. Untuk itu
perlu adanya manajemen informasi pemasaran sebuah lokalisasi dolly.
pelanggan kebanyakan butuh sesuatu yang praktis untuk melakukan
proses bisnis tersebut.
Menurut
saya sistem yang sangat
mendukung dalam bisnis prostitusi seperti penjualan dalam bentuk
voucher, dengan begitu dapat memudahkan dalam proses transaksi.
Seperti contoh orang yang membeli sebuah voucher tersebut akan dapat
mendapatkan fasilitas sesuai dengan kriteria voucher tersebut dan
siapa saja dapat membeli dan dapat dipindah tangankan akan tetapi
dalam penggunaannya harus sesuai dengan kriteria yang berlaku seperti
dapat menunjukkan KTP asli. Hal ini diperlukan untuk melakukan
pendataan pelanggan atau pengurangi dampak penyalagunaan pelanggan di
bawah umur ataupun pelanggan yang tidak jelas asal-usulnya serta
voucher tersebut memiliki batas berlaku dan dapat diisi ulang
kembali.
Karena
dari asumsi pelanggan yang terjadi yaitu membeli belum tentu
digunakan. Dengan
begitu sistem penjualan voucher dapat menambahkan modal pada
lokalisasi tersebut.
Kemudian
Pengembangan Aplikasi Berbasis Web,
Datawarehouse dan OLAP, Jaringan Komputer, Mobile Application,
Entrepreneur
digunakan
untuk menujang relasi jaringan yang meluas guna menarik pelanggan.
Dengan penambahan modal pada lokalisasi tersebut
dapat digunakan untuk memenuhi fasilitas prostitusi seperti keamanan,
gedung, area parkir dan sebagainya. Pendataan yang rutin pada tiap
penghuni lokalisasi (PSK (pekerja seks komersial)) diperlukan untuk
melakukan suatu pemilihan ikon dari lokalisasi tersebut guna menarik
minat pelanggan untuk selalu mengunjungi lokalisasi dolly serta guna
menjamin kesehatan para PSK setiap sebelum dan sesudah melaksanakan
tugas. Hal ini untuk mengurangi resiko penyakit menular dari para
pelanggan yang entah dari mana saja.
Dengan diterapkannya
SI/TI tentu akan muncul beberapa dampak positif maupun negatif dan
dari beberapa aspek pula, diantaranya,
- Politik
menimbulkan berbagai
aspek negatif bagi masyarakat karena hal tersebut bertentangan dengan
budaya yang beragama.
- Ekonomi
Seperti yang sudah
dijelaskan penerapan sistem informasi diharapkan dapat membantu
menambah penghasilan daerah Surabaya
- Sosial
Anggapan buruk sering
terjadi karena memang hal ini bukan yang seperti diperkenalkan oleh
budaya timur.
- Teknologi
Semakin banyaknya
fasilitas teknologi pendukung antara pelanggan dan penyedia jasa.
- Legal
Hal ini masih menjadi
perdebatan pemerintah dalam menyikapi prostitusi, belum lagi
menanggapi UU Pornografi dan porno aksi sehinnga belum ada
perlindungan hukum yang jelas pelaksanaan prostitusi.
0 Response to "Coba-Coba di Dolly"
Posting Komentar